Bangkok 21 Februari 2024, Dian Rana, kreator konten yang dikenal luas melalui dokumentasi konsisten tentang pembangunan IKN, kembali menghadirkan cerita perjalanan yang berbeda. Dalam video terbarunya yang diunggah pada 21 Februari 2024, Dian mengajak penonton mengikuti perjalanannya ke Bangkok, Thailand, untuk menghadiri Forum Asia-Pasifik tentang Pembangunan Berkelanjutan 2024, atas undangan dari Otorita IKN. Kali ini, Dian berkolaborasi dengan Natasya Priyanka, Puteri Indonesia perwakilan Kalimantan Timur 2023.
![]() |
Dian Rana & Natasya Priyanka di APFSD 11 Bangkok Thailand |
Video dimulai dengan lanskap malam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN, menampilkan suasana yang menggambarkan semangat pembangunan yang sedang berlangsung. Dian mengungkapkan rasa tak menyangkanya bisa menerima undangan istimewa tersebut. “Sebagai YouTuber di IKN, saya tidak menyangka mendapat kesempatan ikut serta ke forum sebesar ini,” ungkapnya.
Perjalanan dimulai dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Dian dan Natasya tampak antusias menjalani penerbangan menuju Bangkok, dengan transit di Bandara Changi, Singapura. Di sela waktu singkat transit, Dian menyempatkan berbincang dengan staf OIKN yang memastikan semua proses perjalanan berjalan lancar. Ia juga menyoroti keindahan dan kebersihan Bandara Changi yang memukau.

Setibanya di Bangkok, staf OIKN sudah siap menjemput rombongan dan mengantar mereka langsung ke United Nations Conference Centre. Sepanjang perjalanan, Dian memperlihatkan kesan rapi kota Bangkok, salah satunya dengan tidak adanya kabel listrik bergelantungan di udara—pemandangan yang cukup berbeda dari sebagian kota besar di Indonesia.
Di lokasi acara, Dian disambut oleh tim OIKN yang telah lebih dulu tiba. Ia juga memperlihatkan interaksinya dengan berbagai alat interaktif milik Otorita IKN yang dipamerkan di forum tersebut. Salah satu momen penting adalah saat Dian berbincang langsung dengan Diani Sadiawati, Staf Khusus bidang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Diani menjelaskan bahwa partisipasi Otorita IKN dalam forum ini adalah bentuk komitmen terhadap implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus memperkenalkan konsep pembangunan IKN ke audiens global.
Dalam sesi lain, Dian juga sempat berbincang dengan Juru Bicara OIKN, Troy Pantouw. “Supaya tahu langsung bagaimana kiprah Ibu Kota Nusantara... bukan hanya pembangunan fisik tetapi juga pembangunan non-fisik,” ucap Troy, menjelaskan alasan di balik pelibatan Dian dalam kegiatan ini.
Hari kedua, Dian dan Natasya hadir mengenakan busana formal—berbeda dari tampilan khas lapangan Dian selama mendokumentasikan pembangunan IKN. Mereka menghadiri peluncuran Voluntary Local Review (VLR) Nusantara, sebuah mekanisme pelaporan perkembangan lokal terhadap SDGs. Natasya menjelaskan secara ringkas, “Jadi acara hari ini tu tentang VLR namanya, Voluntary Local Review... IKN mengajukan jadi VLR juga,” katanya saat berbincang dengan Dian.
Video juga menampilkan Dian dalam sesi acara di ruang utama PBB Bangkok, termasuk saat Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menyampaikan intervensi resmi. Selain itu, Dian berbagi momen hangat bersama jurnalis SCTV, Hanum, dan berbincang soal perbandingan suasana IKN dan Jakarta. “Kalau di Jakarta aku tidak pernah menemukan tanah lapang segede itu,” canda Hanum.
Usai menghadiri rangkaian acara hari kedua, Dian membagikan momen seru naik Tuk Tuk bersama Natasya dan William sebagai aktivitas santai di sela kunjungan resmi. Kemudian di malam harinya, Dian melanjutkan petualangan ke Pasar Pratunam, salah satu pusat belanja malam yang ramai di Bangkok. Ia berbagi pengalaman tawar-menawar tarif tuk tuk, dari 100 baht per orang menjadi 50 baht. Selama berada di pasar, Dian juga memperlihatkan suasana khas Bangkok yang berbeda dengan Indonesia, termasuk pengalaman menarik uang tunai dari ATM terbuka tanpa ruang tertutup, serta mencicipi kuliner lokal yang menurutnya masih belum sepenuhnya cocok di lidah meskipun terlihat menggugah selera.Pada hari ketiga, Dian kembali ke lokasi forum, kali ini mengikuti peluncuran resmi VLR Nusantara. Ia juga membagikan interaksinya dengan peserta asing, meskipun bahasa Inggris seadanya, komunikasi tetap berjalan hangat dan penuh tawa.
Hari terakhir, Dian menyempatkan menjelajah Wat Arun dan kawasan sekitar istana kerajaan Thailand. Ia menunjukkan rincian biaya masuk, yaitu 100 baht per orang, serta menikmati pemandangan Bangkok dari atas kapal sungai.

