Indonesia Bangun Energi Hijau di Tengah Dunia Konflik | Dian Rana bicara IKN

Dian Rana 0
Pengendali Banjir IKN - Foto oleh Dian Rana
Pengendali Banjir IKN (Foto: Dian Rana)


Saat membuka video terbaru dari kanal Lensa Indonesia berjudul “Apakah Ini Langkah Awal Menuju Indonesia Maju yang Kita Harapkan?”, saya langsung terpaku. Thumbnail-nya juga tidak kalah menggelitik: “Dunia Perang! Indonesia Fokus Membangun.”

Di tengah berita dunia yang dipenuhi konflik dan ketidakpastian, satu hal membuat saya berhenti sejenak dan merenung: Indonesia memilih untuk terus membangun.

Pembangunan ini bukan hanya secara fisik — gedung, jalan, pasar — tetapi juga dalam hal yang lebih mendasar: membangun fondasi data, energi hijau, dan harapan baru untuk Indonesia yang berkelanjutan.


Saat Dunia Sibuk Bertikai, Kita Mulai Menata Energi Hijau

Dalam video itu dijelaskan bahwa Presiden Prabowo meresmikan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) senilai Rp25 triliun di 15 provinsi. Sebuah langkah yang besar dan berani.

Sebagai warga Kalimantan Timur, yang kini menjadi pusat Ibu Kota Nusantara (IKN), saya tahu betul bagaimana sulitnya akses listrik di masa lalu. Maka, mendengar bahwa ribuan desa kini disiapkan untuk disinari panel surya, membuat hati saya tersentuh.

Ini adalah bentuk nyata keadilan pembangunan — ketika cahaya bukan hanya untuk kota besar, tapi juga dusun terpencil yang selama ini hidup dalam gelap.


IKN, Data, dan Rasa Percaya

Jalan Sumbu Timur IKN - Foto Dian Rana
Jalan Sumbu Timur IKN (Foto: Dian Rana)


Video tersebut juga menampilkan bagaimana 840 petugas pendataan dilatih untuk turun langsung ke wilayah IKN. Mereka tak hanya membawa formulir, tapi juga etika dan komunikasi.

Sebagai konten kreator yang sudah lama mendokumentasikan pembangunan IKN, saya percaya bahwa data yang kuat adalah kunci pembangunan yang adil. Ini bukan hanya soal angka, tetapi soal mengenali siapa warga IKN dan apa harapan mereka.


Pasar Sepaku dan RTH: Pembangunan yang Tak Melupakan Rakyat

Saya senang saat mendengar bahwa Pasar Sepaku ditata berdasarkan musyawarah warga dan desainnya bahkan melalui voting. Inilah pembangunan yang mendengar suara rakyat.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dibangun juga menunjukkan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian. Ada taman anggrek, ada pusat riset. Ini arah yang baik — meski tak selalu mudah ditempuh.

Bundaran Sumbu Timur IKN - Foto Dian Rana
Bundaran Sumbu Timur IKN (Foto: Dian Rana)

Baca Juga Dian Rana menelusuri sisi Timur Istana Garuda

Lalu, Apa Peran Kita?

Di akhir video, muncul pertanyaan reflektif:

“Apakah ini langkah awal menuju Indonesia maju yang kita harapkan?”

Saya tak punya jawaban mutlak. Tapi sebagai Dian Rana, yang selama ini mendokumentasikan proses panjang IKN dari hutan hingga menjadi kawasan strategis nasional, saya percaya: ini adalah awal yang patut kita dukung.

Pertama : Kita bisa terus mengkritisi — tapi dengan pikiran terbuka dan niat membangun

Kedua: Kita bisa memilih untuk berdiri di pinggir, atau ikut menyuarakan aspirasi agar pembangunan ini tetap berpihak pada rakyat.

"Dan saya memilih yang kedua."

Tonton Videonya di sini:

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.