Cerita Hari Ini di IKN: Menyusuri Pagi Bersama Dian Rana
4 Juni 2025, pukul 08.00 WITA — Langit biru membentang luas, udara pagi terasa sejuk, dan saya kembali meluncur ke kawasan inti Ibu Kota Nusantara. Rutinitas ini sudah jadi bagian dari hidup saya. Mungkin bagi sebagian orang, datang ke proyek pembangunan ibukota hanya sekadar jalan-jalan. Tapi buat saya, ini soal menyaksikan sejarah—dan mengabadikannya.
Sebagai warga yang tinggal di sekitar IKN, setiap kunjungan selalu membawa cerita. Kamera di tangan, semangat di dada, saya melaju menyusuri kawasan yang terus berubah.
Bertemu Kawan Lama di Tengah Proyek
Pagi ini saya mendapat kejutan menyenangkan—tanpa sengaja bertemu Paniyanto, teman sesama YouTuber yang sudah saya kenal sejak awal IKN masih wacana. Orangnya santai, tapi semangatnya luar biasa. Kami sudah lama nggak ngonten bareng, jadi langsung saja kami sepakat untuk eksplor bersama hari ini.
Pasar Nusantara dan Simfoni Pagi
Lokasi pertama: Pasar Nusantara. Bangunannya kini makin jelas bentuknya. Para pekerja tampak sibuk mempersiapkan pemasangan atap. Suara mesin, dentuman logam, dan aktivitas pagi mereka menciptakan semacam simfoni khas proyek pembangunan yang penuh harapan.
Sekolah dan Puskesmas: Denyut Kehidupan Baru
Kami lanjut ke lokasi pembangunan SD dan SMA Nusantara. Tiang-tiang penyangga mulai berdiri, dinding mulai terbentuk, dan alat berat hilir mudik seperti semut pekerja. Tak jauh dari situ, kami menyempatkan diri ke proyek Puskesmas Nusantara. Struktur bangunannya hampir rampung. Saya membayangkan, kelak akan ada anak kecil yang datang untuk imunisasi, atau ibu-ibu yang kontrol kehamilan di sini. Rasanya hangat.
Istana Wakil Presiden dan Pertanyaan di Kepala
Salah satu titik yang kami kunjungi adalah Istana Wakil Presiden. Area ini belum lama ini ditinjau oleh Wapres Gibran. Tapi menariknya, tak ada pernyataan beliau soal IKN yang saya dengar saat itu. Entah kenapa, justru itu membuat saya berpikir.
Saya berdiri lama memperhatikan bangunan yang makin megah. Gedung-gedung besar sudah banyak selesai—mulai dari Istana Negara, Gedung Kemenko, hingga Kantor Otorita IKN. Tapi... kapan semua ini akan benar-benar digunakan? Rasanya seperti buku yang baru selesai ditulis judulnya, tapi isinya masih ditunggu.
Wing PUPR: Pantulan Cahaya dan Harapan
Sebelum pulang, kami mampir ke gedung Wing PUPR. Kaca-kaca sedang dipasang, dan cahaya pagi memantul indah di permukaannya. Saat itu jam menunjukkan pukul 11.00 WITA. Kami menutup sesi ngonten hari ini dengan hati yang penuh cerita.
Refleksi: Menjaga Harapan di Tengah Keraguan
Dalam perjalanan pulang, pertanyaan itu masih terngiang di kepala saya: Kapan semua ini benar-benar dimanfaatkan? Tiap hari saya menyaksikan perubahan, tapi juga terselip keraguan kecil di antara kebanggaan. Dan mungkin itu wajar—sebagai warga yang tinggal di sekitar sini.
Tapi satu hal saya tahu pasti: saya akan terus datang, terus merekam, terus jadi saksi. Apa pun hasil akhirnya nanti.
Itulah cerita saya hari ini dari Kawasan Inti Nusantara. Sekilas mungkin terlihat seperti kegiatan biasa. Tapi bagi saya, ini adalah cara merawat harapan—menjaga semangat, meski kadang terselip tanda tanya.
Kalau kalian punya pendapat, unek-unek, atau pandangan tentang IKN, tulis saja di kolom komentar. Karena di sinilah, kita bersama-sama menyaksikan masa depan yang sedang dibangun.
🎥 Tonton juga versi video di bawah ini.
Sampai jumpa di cerita selanjutnya.